Search This Blog

Sunday, March 3, 2019

Sebuah Inspirasi dan Makna Fotografi dari Film Kodachrome

https://petapixel.com/2014/03/11/50-photography-quotes-inspire/

Di era digital seperti sekarang ini, fotografi sudah menjadi hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Praktis dan cepat membuat kamera digital menjadi pilihan utama di zaman sekarang. Bagaimana dengan kamera analog?.

Walaupun belakangan ini kamera analog kembali digandrungi anak-anak muda indonesia, namun masih banyak yang tidak ingin menggunakan kamera analog karena memang prosesnya yang lama, biaya yang tidak murah, dan juga terkadang hasil tidak memuaskan dikarenakan hasilnya tidak bisa langsung dilihat.

Namun, di balik kekurangan kamera analog di era digital sekarang, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dalam ilmu fotografi melalui kamera analog. Bukan sekedar hasil, namun sesuatu yang tidak akan kita dapatkan ketika kita bermain kamera digital. Kodachrome, film ini mungkin bisa mewakilli para pecinta fotografi, baik itu pengguna kamera digital maupun kamera analog, untuk lebih memahami apa itu arti fotografi yang sebenarnya. Berikut adalah ulasan tentang film Kodachrome.

Sumber gambar : https://khoai.tv/xemphim/kodachrome-19905

Kodachrome film yang dirilis pada tahun 2017 ini menceritakan tentang seorang bernama Matthew yang melakukan perjalanan ke kansas bersama ayah dan suster pribadi ayahnya untuk mencuci roll film kodachrome milik ayahnya yang sudah sangat lama sekali tidak pernah dicuci. Perjalanan ini dilakukan karena tempat cuci roll film kodachrome terakhir yang berada dikansas akan tutup. Dan juga ayah matt yang terkena kanker dan divonis umurnya hanya beberapa bulan, tersadar bahwa ia harus mencuci roll film tersebut untuk ditunjukkan kepada matthew.

Matthew atau disapa matt sebenarnya mempunyai konflik yang mendalam kepada ayahnya, karena merasa ayahnya tidak peduli padanya sejak ia kecil. Bahkan ayah matt tidak datang ke acara pemakaman ibunya dengan alasan pekerjaan. Namun matt besedia melakukan perjalanan tersebut bukan karena ingin menemani ayahnya, melainkan karena ia ingin merekrut band yang bernama Spears seven untuk bekerja sama dengan label rekaman tempat ia bekerja. Itu adalah jalan satu-satunya agar ia tidak dipecat dari pekerjaannya.

Sumber gambar : https://www.diyphotography.net/the-kodachrome-trailer-is-here-telling-one-last-story-of-this-iconic-film/

Hal yang paling menginspirasi adalah kata-kata ayah matt ketika matt mengatakan andai saja ayahnya menggunakan kamera digital ia tidak akan menghabiskan waktu untuk perjalanan tersebut.
Namun ayah matt berkata :

“kau pernah memegang payudara palsu ?. Tak peduli seberapa bagus sesuatu itu terlihat, tidak akan ada yang bisa mengalahkan yang nyata. Orang bisa mengambil banyak gambar dari sebelumnya, namun tidak ada klisenya, atau cetakkannya. Itu hanya data, debu-debu elektronik, beberapa tahun dari sekarang, ketika mereka menggali kita tak ada satu fotopun di temukan. Tidak ada catatan tentang siapa kita dan bagaimana kita hidup.“.

Kata-kata tersebut, bila dipikir-pikir ada benarnya juga. Kemudahan kamera digital membuat kita bisa memotret ribuat foto namun tidak ada bukti fisiknya hanya berbentuk data-data digital. Jika kita tidak bisa membuat karya nyata dalam bentuk cetakan foto, buku foto, pameran foto dll, mungkin orang tidak akan tahu bahwa kita fotografer yang handal ketika foto-foto kita yang masih berbentuk data digital, terhapus begitu saja. Kita tidak akan dikenang karena kita tidak mempunyai bukti kalau kita mempunyai karya foto yang bagus.

Sumber gambar : https://www.cinemanova.com.au/films/kodachrome

Dan kata-kata yang sangat inspiratif berikutnya adalah ketika matt dan ayahnya sudah sampai ditempat cuci roll film kodachrome. Seseorang menyapa ayah matt yang ternyata seorang fotografer national geographic bersama rekan-rekannya. Bukan Cuma matt dan ayahnya yang mencuci roll film disana, namun banyak fotografer dari penjuru dunia juga hadir disana untuk mencuci roll film kodachrome terakhir mereka.

Ternyata ayah matt sangat terkenal dan dikenal banyak fotografer. Matt sangat heran dan bangga ternyata sosok ayahnya bukan hanya sekedar fotografer, namun lebih dari itu. Disini ayah matt berkata :

“kita semua ketakutan dengan waktu, bagaimana itu berjalan dan menghilang. Itu sebabnya kita menjadi fotografer. Tugas kita adalah melestarikan, kita memotret untuk menghentikan waktu, untuk mempertegas momen terhadap keabadian ”.

kata-kata tersebut sangat menyentuh dan penuh makna. Namun sebelum roll film ini jadi, malam hari ayah matt meninggal.

Kepergian ayah matt disambut oleh para fotografer dari penjuru dunia yang sedang berkumpul di tempat cuci roll film tersebut, untuk menghormat kepergian seorang fotografer yang banyak menginspirasi dan berkontribusi di dunia dan juga fotografi.

Itulah cerita singkat mengenai film kodachrome.

Fotografi bukan hanya sekedar memotret ribuan foto untuk dipamerkan ke media sosial, namun lebih dari itu. Kita hanya memotret banyak foto namun tidak tahu apa yang harus kita lakukan dengan foto tersebut. Pembuktian secara nyata akan membuat kita lebih dikenal orang yang juga nyata bukan teman di media sosial. Dan akan membuat kita dikenang karena karya-karya kita bisa menginspirasi untuk generasi masa depan nantinya.

Lebih baik kalian menonton film ini agar lebih jelas. Namun tonton dulu trailernya dibawah ini.


Semoga bermanfaat dan menginspirasi